I Love U Dad, Forever..


Seorang laki-laki paruh baya, umurnya 56 tahun. Wajahnya tirus, matanya cekung, tubuhnya kurus, serta rambutnya mulai rontok. Kulitnya hitam, rambutnya keriting, dan wajahnya tidak begitu tampan. Menurutku beliau lebih mendekati wajah orang jawa atau sunda.

Kemarin beliau datang kerumahku, ada banyak masalah yang aku lihat dari tatapan matanya. Ternyata beliau baru saja berobat ke dokter spesialis dalam untuk konsultasi rasa sakit pada bagian hatinya (ulu hati tepatnya). Dan dokter mengatakan beliau positif kanker hati. Aku terhenyak, bagaimana beliau harus kembali merasakan sakitnya yang baru, sementara tumor di bagian belakang kepalanya semakin membesar, Masya Allah.. Sekilas kulihat benjolan di bagian kepala belakang, agak kesebelah kanan mendekati bawah telinga kanan, ada benjolan sebesar bakso...

Beliau terus bercerita dan aku sama sekali tidak ingat apa yang dikatakannya karena sibuk menahan sakitnya tenggorokan akibat menahan tangis. Apa lagi rencana-Mu ya Allah?? Hamba yakin hanya kebaikan yang Engkau berikan dan Engkau tak pernah mendzolimi hamba-Mu.
Beberapa waktu kemudian beliaupun meninggalkan rumahku, sedih terus memenuhi ruang hatiku...
Seminggu setelah kejadian itu, hari sabtu pagi aku mendapat kabar beliau sakit. Aku dan suami segera menuju kerumah tempat beliau menginap dan segera membawanya ke Rumah Sakit. Sebenarnay perasaanku sudah tidak enak, hatiku mulai was-was. Tapi aku tetap berusaha menenangkan diri dan memohon kebaikan dari Allah. Setelah masuk UGD dan diperiksa, kami pun menuju kamar rawat inap. Beliau berbaring dan terus mengatakan bahwa hatinya sakit sekali. Tubuhnya sudah mulai menguning, matanya juga kuning. Demi Allah, hatiku sedih sekali.. Tapi lagi2 aku berusaha tenang. Setelah keluarga datang, mereka menggantikanku, aku dan suami pulang sebentar ke rumah karna anak kami yang bayi sudah seharian ditinggal.
Belum saja tiba dirumah, aku sudah mendapat pesan singkat untuk segera kembali ke RS yang mengabarkan bahwa bapak kristis. Tak sempat lagi mandi, aku dan suami segera meluncur kembali ke rumah sakit. Setiba di ruang kamarnya, kulihat ibu sudah menangis dan anak-anak laki2nya pun menangis. Aku sudah menebak apa yang terjadi, kontan plastik berisi makanan yang kubawa terlepas dari tanganku, badanku lemas, tulang-tulangku terasa patah semua, bibirku bergetas tak sanggup lagi berkata.. Kudekati tubuhnya yang terbaring kaku, kudekati wajahnya "Ya Allah, papa..." hanya itu yang bisa aku katakan. Menagispun aku tak sanggup. Ibu mulai menangis dan memelukku.
Oh Tuhan,, Laki-laki penyabar itu berpulang kepada-Mu.
Laki-laki berhati mulia itu kembali kepada-Mu..
Doa-doa terus ucapkan dalam hati..
Keesokan harinya, kami bersama2 memakamkannya. Kulihat tubuhnya mulai dimakamkan kedalam lubang yang dalam, ditutup dengan papan, dan ah... aku tak kan bertemu dengannya lagi..
Tanah terus menutupi tubuhnya, terbayang olehku bagaimana keadaan didalam sana, tentunya gelap, dingin, dan sendirian.. Aku terus berdoa Ya Allah kirimkan malaikat yang baik untuk menemani papaku..
Kejadian itu adalah sekitar 1 bulan yang lalu, tapi tak pernah aku lupakan setiap menit kejadiannya dalam benakku..
Dialah papaku yang sudah bersusah payah untuk aku dan saudara2ku..
Dialah SATU-SATUNYA LELAKI YANG TIDAK PERNAH MENYAKITI HATIKU..
Dialah lelaki penyabar sedunia..
Ya Allah.. Ampunilah semua Dosa papaku... Ampunilah semua Dosa papaku... Ampunilah semua Dosa papaku... Ampunilah semua Dosa papaku... Ampunilah semua Dosa papaku...
Terimalah semua Amal2nya. Bahagiakan dan Sejahterakanlah ia di sisi-Mu..
Pa, Insya Allah.. di Akhirat nanti Allah akan mengenakan mahkota di kepalamu karena kau punya anak yang Hafidz Quran.. Amin

Post a Comment

Previous Post Next Post