Langkah-langkah Penulisan Cerpen



 oleh : Nurul F Huda
Kebanyakan orang mengatakan menulis itu sulit. Tapi menulis seperti orang belajar bahasa. Ini cuma masalah kebiasaan. Semakin sering menulis semakin terasalah kemampuannya. Pun sebaliknya. Tentang menulis cerpen. Buat saya sendiri menulis cerpen lebih mudah daripada menulis artikel, tapi ada teman saya yang sangat sulit menulis fiksi karena lebih piawai menulis non fiksi. Begitulah. Lagi-lagi faktor kebiasaan. Ehm... saya cerita yang biasa saya lakukan tiap kali menulis cerpen. So, ini riil dari pengalaman pribadi.
1.     IDE Tentu harus ada ide dulu. Ide ini biasa disebut tema nantinya. Apa sih yang mau kita sampaikan ke pembaca? Begitu kira-kira definisinya.
2.    ALUR dan SETTING Kalau sudah ketemu idenya, tentu kita harus punya bayangan alur ceritanya seperti apa. Bagaimana cerita itu dimulai, kapan konflik muncul, seperti apa ketegangan konflik itu dan bagaimana mengakhirinya. Setting kadang perlu diperhatikan secara khusus, kadang tidak. Tergantung idenya. Yang jelas kalau kita menyebutkan setting secara jelas, tentu harus ada penguatan ciri-cirinya. Dialek, adat, dll.
3.    TOKOH dan KARAKTER Nah, alur tersebut tentu harus ada yang memerankan. Begitu juga ide harus ada yang membawakan. Inilah guna tokoh berikut karakter yag akan menguatkan ide dan alurnya. Tokoh yang menyuarakan ide disebut tokoh utama, bisa antagonis bisa protagonis. Tokoh yang menguatkan atau menentang, itulah tokoh bawahan/pembantu. Khusus untuk cerpen, jangan terlalu banyak tokoh.
4.    GAYA BAHASA Gaya bahasa cerpen sebenarnya sangat tergantung pada pengarang (atau media publikasinya). Tetapi dialog yang hidup adalah kekuatan yang bagus. Dialog biasa membawa pembaca lebih mudah memasuki unsur-unsur cerita. Dialog juga tidak terlalu memanjakan pembaca dengan "pendiktean" pengarang. Saya sendiri tidak terlalu suka cerpen yang deskriptif, karena gaya bahasa ini lebih pas untuk artikel. Nah, kalau menurut media publikasinya, maka yang harus diperhatikan adalah siapa pembaca media itu. Remaja? Ibu-ibu? Umum? De el el.


 4 poin di atas sudah lebih dari cukup untuk memulai membuat cerpen. Intinya menulis... menulis... dan menulis. OK? (Medio Juli, 2000, NURUL F. HUDA*) 

Post a Comment

Previous Post Next Post