Tips Motret Makanan dan Produk dengan Natural Light

Fotografi apapun genre nya pasti memerlukan cahaya. Tanpa cahaya, tidak akan tercipta gambar. Karena hakikatnya gambar terbentuk karena adanya cahaya yang ditangkap olah alat bernama kamera, apapun jenis kameranya baik DSLR, mirrorless, kamera smartphone, dan lain-lain.

Saat ini para fotografer profesional sudah menggunakan Artificial Light, baik dengan Continuous Light maupun dengan Flash dengan tehnik Strobist. Penggunaan Artificial Light memiliki banyak keunggulan, selain karena tidak tergantung pada cahaya matahari yang sering berubah dan cuaca yang kadang cahaya matahari tertutup awan, penggunaan artificial light juga memungkinkan untuk mengasilkan foto yang lebih dramatis.

Tetapi, bukan berarti menggunakan cahaya matahari tidak bisa menghasilkan foto yang dramatis. Bisa saja.. Cahaya natural atau cahaya matahari merupakan cahaya terbaik untuk fotografi. Bahkan Darwis Triadi seorang fotografer profesional mengatakan bahwa sebenarnya cahaya dalam studio pada hakikatnya memindahkan cahaya matahari ke dalam ruangan atau studio.

Yang harus kita pahami adalah bahwa cahaya natural memiliki karakter yang berbeda setiap waktu. Pada pagi dan sore hari atau biasa disebut Golden Light, merupakan cahaya lembut. Cahaya lembut sangat baik dikunakan untuk fotografi makanan dan produk, karena foto akan terlihat soft dengan bayangan yang tipis. Berbeda saat tengah hari, ini merupakan cahaya keras. Foto dengan cahaya keras akan terkesan membiru dan bayangan yang tebal, perlu menggunakan reflektor putih untuk meminimalisir bayangan, serta diffusier untuk melembutkan cahaya agar tidak silau.

Ada beberapa tips memotret makanan dan produk dengan cahaya natural :

1.   Cari spot di rumah dengan cahaya masuk berlimpah.

Carilah lokasi di rumah yang mendapatkan cahaya matahari yang berlimpah, seperti di pintu, jendela, rooftop atau teras. Perhatikan perubahan cahayanya, misal saat jam 8 matahari masuk jendela penuh, dan jam 11 cahaya sudah berpindah.

Di rumah saya sendiri cahaya matahari kurang berlimpah, karena kanan kiri rumah banyak pohon besar yang menghalangi. Tapi saya biasanya memotret di pinggir pintu atau teras. Kalau ada tamu, yah terpaksa dibongkar studio sederhananya.

 2.       Motret di saat jam golden light

Memotret makanan dan produk sebaiknya di saat pagi dan sore hari, dimana saat itu merupakan cahaya lembut. Dengan demikian foto terlihat warm dan jernih. Tetap gunakan reflektor agar cahaya merata.

 3.       Cahaya harus jatuh di Objek.

Pastikan cahaya yang masuk mengenai Objek atau POI (Point Of Interest). Ini bertujuan agar objek lebih terang dan detail, sehingga foto akan fokus menampilkan makanan atau produk yang difoto.

Namun tetap ada kelemahan memotret dengan hanya mengandalkan sinar matahari. Terutama saat musim hujan. Maka, jika ingin menghasilkan foto yang bagus, tidak ada salahnya berinfestasi membeli lampu. Tidak perlu lampu profesional, lampu LED yang dipasang pada lampu meja atau lampu belajar itu sudah bisa mengasilkan foto yang baik sebagai alternatif jika mendung.

 

Contoh memotret makanan dengan arah cahaya dari jendela.

Berikut adalah BTS (Behind the Scene) foto makanan dengan sumber cahaya dari jendela, arah dari belakang kiri atau biasa disebut Rim Light.

Perhatikan bagaimana cahaya tersebut pas mengenai POI atau objeknya yaitu Kue Lupis. Bayangan yang terjadi cukup tebal, saya lupa jam berapa saya motret ini..

Baiklah teman-teman, saya berharap tulisan sederhana saya ini bermanfaat, terutama para pedagang online yang menjual produk lewat sosial media. Dengan foto yan menarik tentu memikat para pembeli untuk segera memesan produk jualan kita.. Iya kan??

Post a Comment

Previous Post Next Post